Untuk merayakan HUT ke-76 Republik Indonesia, berikut kumpulan puisi tentang kemerdekaan untuk Anda baca atau renungkan.
Puisi-puisi ini dapat membuat Anda semakin mencintai negara Anda dan menghargai jiwa para pahlawan.
Puisi yang didedikasikan untuk Hari Kemerdekaan ini milik tokoh-tokoh besar seperti Sapardi Joko Damono, U. Rendra dan Taufik Ismail. Puisi Tawfik Islamil “Kami Penguasa Republik yang Sah” merupakan salah satu puisi yang menggugah semangat nasionalisme karena menunjukkan betapa pahlawan tidak boleh menyerah untuk meraih kemerdekaan Republik Indonesia.
Puisi tentang Hari Kemerdekaan 1
Pahlawanku, ini janjiku
Pengarang: NN
Aku tidak pernah tahu siapa kamu
Apa yang kamu lakukan saat itu?
Yang saya tahu adalah bahwa sejarah telah menaburkan bunga pada Anda dengan nama Anda tertulis di atasnya.
Pahlawanku,
Perjuanganmu untuk kemerdekaan
Menjaga kebanggaan nasional
diinjak-injak oleh penjajah selama bertahun-tahun
Membangkitkan semangat di dadaku
Membawa rasa nasionalisme yang sama dengan yang Anda miliki saat itu
Sekarang aku berjanji untuk melanjutkan perjuanganmu, pahlawanku
Memikirkan kebaikan bangsa
Langkah-langkah penerapan Panchashila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Kami bekerja untuk kemanusiaan
Berbicara untuk keutuhan NKRI
Ini adalah janjiku, pahlawanku
Puisi tentang Hari Kemerdekaan 2
Saya Tulis Pamplet Ini
Pengarang: W.S Rendra
Saya menulis pamlet ini
Karena lembaga opini publik tertutup jaring laba-laba
Orang-orang berbicara dengan nada teredam
dan ekspresi diri ditekan ke – ya –
Apa yang dipegang hari ini mungkin akan hilang besok pagi
Ketidakpastian merajalela
Di luar kekuasaan, hidup menjadi misteri, bahaya, isi kebun binatang.
Jika kritik hanya diperbolehkan melalui jalur resmi,
Maka hidup akan menjadi sayur tanpa garam
Badan opini publik tidak mengandung pertanyaan
Tidak ada perdebatan
Dan akhirnya menjadi monopoli kekuasaan
Saya menulis brosur ini
karena pamflet bukan hal yang tabu bagi penyair
Saya ingin merpati pos
Saya ingin bermain dengan bendera semaphore di tangan ku
Saya ingin membuat isyarat kaum Indian
Saya tidak melihat alasan mengapa saya harus diam dan menekan
Saya ingin kita bertukar berita secara alami
Duduk mendiskusikan kesepakatan dan ketidaksepakatan
Mengapa rasa takut adalah selubung pikiran?
Kekhawatiran menghancurkan hidup
Ketegangan menggantikan asosiasi pikiran bebas
Matahari menyinari air mata yang jatuh ke dalam api
Bulan memberi mimpi balas dendam
Gelombang angin mengungkapkan desahan yang menumpuk seperti puing-puing
Keraguan
Kecurigaan
Takut
Kelesuan
Saya menulis brosur ini
Karena teman dan musuh adalah saudara
Masih ada cahaya di alam
Matahari terbenam digantikan oleh bulan
Lalu besok pagi dia akan bangun lagi
Dan di air kehidupan yang keruh
Saya melihatnya seperti di cermin:
ternyata kita adalah manusia!
Puisi tentang Hari Kemerdekaan 3
Kami adalah pemilik sah republik ini
Pengarang : Taufik Ismail
Tidak ada pilihan lain
Kita harus melanjutkan
Karena berhenti atau mundur
Berarti hancur
Akankah kita menjual iman kita?
Dalam pengabdian tanpa harga
Kita akan duduk di meja yang sama
Dengan pembunuh tahun lalu
Di setiap kalimat yang diakhiri dengan
“Duli, Tuanku?”
Tidak ada pilihan lain
Kita harus melanjutkan
Kami adalah orang-orang dengan mata sedih yang berdiri di pinggir jalan
Angkat tangan Anda untuk kepangan penuh dan bus
Kami adalah puluhan juta yang telah hidup dalam kemiskinan selama bertahun-tahun
Telah dilanda banjir, gunung berapi, kutukan dan hama
Dan saya bertanya-tanya apakah ini yang disebut kemerdekaan
Kami yang tidak tertarik dengan ribuan slogan
Dan seribu speaker kosong
Tidak ada pilihan lain
Kita harus melanjutkan
Puisi tentang Hari Kemerdekaan 4
Menatap merah dan putih
Pengarang : Sapardi Joko Damono
Menatap merah dan putih
Melambai dan menari di langit
Gelombang memakan banyak korban
hidup dan harta benda
Berkibar merah putih
Menjulang tinggi di langit
Selalu di iringi dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya
Dan air mata
Dulu, saat perjuangan kemerdekaan
Untuk memunculkan merah dan putih, Anda harus mulai dengan pertumpahan darah
Pejuang yang tak pernah lelah
berteriak: Kebebasan!
Menatap merah dan putih
Ini adalah pertarungan melawan murka kemarahan
Hancurkan para penindas dari negara kita tercinta Indonesia
Menatap merah dan putih
Ini adalah darah yang menggelegak untuk membela kebenaran dan hak asasi manusia
Hancurkan semua kolonialisme di rumah
Menatap merah dan putih
Ini adalah kebebasan untuk dipertahankan dan dipertahankan
Bersinar di langit
Terus kibarkan merah putihku dalam kemenangan dan kedamaian
Sekian Contoh Puisi Di Hari Kemerdekaan Semoga Bermanfaat